Sabtu, 11 Oktober 2014

Langkah Mencari Jati Diri

Sampai saat ini aku masih bingung dengan jati diriku, aku masih belum menemukannya.
Sewaktu aku kecil aku bercita-cita menjadi seorang Polwan tapi.. setelah dewasa aku tak menginginkannya lagi karena suatu hal yaitu mengingat biayanya yang cukup mahal dan sepertinya aku tak ada bakat di bidang itu.
Bapakku seorang Polisi tapi siapa sangka hidup kami sederhana??
Orang selalu berfikir, Polisi itu pasti kaya, banyak duit, bisnisnya dimana-mana, dan keluarganya hidup bahagia.
Tapi tidak dengan keluargaku.
Kami hidup dengan kesederhanaan, kami bukan orang kaya dan berduit.
Banyak keinginanku yang tak bisa kucapai saat itu, ditambah keadaan keluarga yang hancur dikarenakan kehadiran orang ketiga dalam keluargaku, itu membuatku stress dan menjadi anak nakal.
Aku jadi sering bolos sekolah, malas belajar, mencoba yang namanya rokok dan minuman alkohol.
Saat itu juga aku makin terjerumus dalam pergaulan remaja-remaja nakal yang hampir membuat hidupku hancur.
Bapakku terkena penyakit diabetes, tubuhnya yang gemuk dan gagah menjadi kurus kering.
Melihat itu aku jadi sadar dan ingin merubah sikapku yang selama itu berbuat tidak baik dan merugikan. Akhirnya aku mulai rajin kembali sekolah, belajar, dan melaukan kegiatan yang positif.
Setelah mendekati kelulusan SMA, aku sangat berkeinginan menjadi seorang Guru namun keinginan itu kuurungkan karena keadaan ekonomi keluarga yang kurang mendukung.
Adik-adikku masih kecil, Bapakku sudah sakit-sakitan, jadi aku lebih mementingkan biaya untuk adik-adikku dan biaya pengobatan Bapak.
Aku sempat berfikir, kenapa sesuatu yang kucita-citakan tak bisa kucapai??
Kenapa aku tidak seperti yang lain, yang bisa dengan mudah meraih sesuatu yang diinginkan??
Tapi.. aku berfikir lagi, mungin ini jalan takdirku yang diberikan Allah.
Aku memutuskan untuk bekerja dan membantu perekonomian keluarga.
Sampai akhirnya aku menikah dan rasanya kehidupanku masih belum membaik.
Masalah, masalah, masalah selalu datang, tak henti-hentinya.
Bosan rasanya, kapan aku bahagianya??
Tuuhh.. kan ngeluh lagi, kadang aku takut.. takut Allah marah karena mengeluh tanda tak bersyukur.
Maafkan hamba Ya Allah..
Hhmm...
Oya, aku punya hobi dandan / merias wajah lohh, andai aja kalau punya modal pasti aku udah buka salon.
Aku juga punya hobi bikin kue, rasanya ingin buka toko kue tapi gak punya modal.
Selain itu aku punya hobi bisnis (berjualan) baju-baju, tas, sepatu misalnya dan ingin rasanya punya butik atau paling nggak kios lah tapi lagi-lagi mentoknya di modal-modal juga, mau cari kemana??
Aku & suami sih berprinsip, gak akan minta orangtua walau bagaimanapun susahnya kami malah kalau ada rejeki kami ingin membantu mereka karena orangtuaku dan mertuaku sama sekali bukan orang berada.
Aku gak mau seperti orang-orang yang bisanya minta uang orangtua, minta ini-itu ke mertua tanpa peduli keadaan mereka seperti apa.
Semoga dengan begitu kami bisa lebih mandiri dan hidup lebih baik, aamiin..

Teruss..sebenernya aku ini mau jadi apa??
Hanya Allah yang tau ;)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar